Apa rasanya terserang sakit? 'sehat itu mahal'. Saya tidak tahu pasti seberapa sering mendengar kata kata tersebut, tapi memang begitu adanya. Hanya dalam kondisi sehatlah kita dapat melakukan hal-hal produktif dalam kehidupan ini. Alangkah baiknya kita mencegah daripada mengobati. Mudah-mudahan kita terhindar dari beberapa penyakit ringan ataupun berat.
Saya dan Bloggercrony Comunity mendapatkan undangan acara temu blogger kesehatan di kantor Kemenkes RI dalam rangka hari stroke sedunia jatuh pada 29 Oktober dengan tema Don’t Be The One, dan tema nasional Otak Sehat, SDM Unggul. Hari Stroke kali ini mempunyai tujuan mengingatkan masyarakat tentang risiko penyakit stroke. Dengan memahami risiko dan bahayanya, maka masyarakat diharapkan lebih peduli pada kesehatannya.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa stroke merupakan penyebab kematian didunia terlepas dari takdir tuhan. Stroke dapat terjadi pada usia muda atau tua. Saat ini penderita stroke di dunia ada sekitar 80 juta pasien. Lebih dari 50 juta memiliki cacat permanen.
Apa yang kita lakukan di hari stroke sedunia?
Bukan sekedar peringatan, seperti kita juga perlu menjawab pertanyaan ini : "apa yang dapat kita lakukan"? Sebuah pertanyaan yang mendorong pikiran kritis dan menantang semua pihak. Apakah kita peduli terhadap pelayanan stroke? tanpa menunggu terjadi dulu, alangkah baiknya masyarakat untuk lebih peduli dengan faktor risiko stroke.
Stroke adalah penyakit yang mempengaruhi arteri otak yang menuju dan di dalam otak. Stroke terjadi ketika pembuluh darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak tersumbat oleh gumpalan atau pecah.
Ketika itu terjadi, bagian dari otak tidak bisa mendapatkan darah dan oksigen yang dibutuhkannya, sehingga sel-sel otak itu mati.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, stroke menjadi salah satu penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia setiap tahunnya.
Data riset Kemenkes juga menunjukkan bahwa pada tahun 2018, relevansi penyakit tidak menular mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013, antara lain kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes melitus dan hipertensi.
Lebih lanjut dr. Al-Rasyid menjelaskan beberapa hal yang wajib dilakukan oleh seseorang apabila melihat kerabat atau anggota keluarganya yang menderita serangan stroke adalah segera membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.
"Begitu gejala stroke terlihat seperti senyum tidak menjadi simetris, gerak tubuh menjadi lemah, berbicara pelo, rasa kebas dan kesemutan serta penglihatan rabun. Penderita harus dibawa segera dibawa ke rumah sakit. Jangan sampai melebihi periode 4,5 jam pasca terserang stroke", jelas Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Cut Putri Arieani.
Dihadiri juga mantan penderita stroke bapak Iwan Budi wibowo (46 tahun) dan ibu Heni yang menceritakan awal terserang stroke dan penanganan yang tepat.
Seperti yang di ceritakan pak Iwan saat sebelum hari raya jam 3 terbangun, tangan tidak bisa digerakkan. Karena teringat pernah mendengar cerita seorang temannya tentang stroke dan langsung bergegas ke RS. PON dan begitu pun juga kejadian hampir sama yang dialami ibu Heni pada waktu awal stroke hingga penanganannya.
Mereka bisa dijadikan contoh sebagai bahan pelajaran dalam penanganan pertolongan pertama apabila seseorang terserang stroke.
Langkah pencegahan itu begitu penting, juga menerapkan gaya hidup sehat dan cek kesehatan adalah kunci untuk mencegah berbagai penyakit, termasuk stroke.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar