Senin, 10 Februari 2020

Mari Peduli Kanker Sejak Dini

Setiap tanggal 4 Februari diperingati hari kanker sedunia sebagai untuk meningkatkan kesadaran terhadap kanker dan mendorong pencegahan, deteksi, dan pengobatan kanker. Tema I Am and I Will ini diusung dalam rangka memperingati yang bermakna sekecil apapun hal yang dilakukan, setiap orang punya kepastian dan peranan mencegah kanker.

Bertepatan dengan hari kanker sedunia saya dan bloggercrony menghadiri acara dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan tema bertemuan media sosial influencer dalam rangka memperingati hari kanker sedunia yang berlokasi di Manhattan Hotel, Jakarta Selatan ,Selasa (4/1/20).


Kanker yaitu penyakit tidak menular yang ditandai ada sel atau jaringan abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat tidak terkendali dan dapat menyebar ketempat lain dalam tubuh penderita.

Kanker menjadi penyebab kematian ketiga terbanyak di Indonesia setelah stroke dan jantung. Pada setiap tahun 9,6 juta orang di dunia meninggal akibat kanker. Sementara itu, di Indonesia mencapai 270.210.

Faktor resiko pun beraneka ragam mulai dari merokok, jarang olahraga, sering gonta-ganti pasangan, stress, pola makan yang tidak sehat, 4p ( pewarna, perasa, pemanis dan pengawet) dengan adanya BTP ( Bahan Tambahan Pangan), terpapar zat karsinogenik kimia atau toksik bisa jadi bahan makanan yang kita konsumsi.

Ada beberapa penyakit yang rentan kepada manusia dibagi tiga kelompok yaitu anak-anak, wanita dan pria.

"Kalau anak-anak, leukemia masih sangat tinggi, secara awam itu menyebutnya kanker darah", ujar Cut Putri Arieanie, M.H.Kes, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. 


Sedangkan kanker payudara dan kanker leher rahim lebih banyak didominan oleh wanita dan untuk pria yaitu kanker paru-paru dan kolorektal.

Pencegahan dan pengendalian kanker di Indonesia khususnya dua jenis terbanyak yaitu kanker payudara dan kanker leher rahim. Pemerintah sudah melakukan berbagai upaya, antara lain deteksi dini kanker payudara dan leher rahim pada wanita usia 30 sampai 50 tahun.

Beberapa cara deteksi dini antara lain dengan melakukan periksa payudara sendiri ( SADARI), periksa payudara secara klinis (SADANIS), USG dan Mamografi, ujar dr. Aldrin Neilwan Panca Putra, Sp.Ak 

Berikut langkah-langkah melakukan SADARI 7 sampai 10 hari setelah menstruasi :

1. Berdiri tegak. Cermati perubahan pada bentuk dan permukaan kulit payudara, pembengkakan dan atau perubahan pada puting. Bentuk payudara kanan dan kiri tidak simetris itu bisa jangan cemas.

2. Angkat kedua tangan keatas, tekuk siku dan posisikan tangan di belakang kepala. Dorong siku kedepan dan cermati payudara dan dorong siku kebelakang cermati bentuk dan ukuran payudara.

3. Kedua tangan di pinggang, condong bahu kedepan hingga payudara menggantung dan dorong kedua siku kedepan lalu kencangkan otot dada.

4. Tangan kiri diangkat keatas dan tekuk siku sehingga tangan kiri memegang bagian atas punggung. Gunakan ujung jari tangan kanan untuk raba dan tekan area payudara. cermati seluruh payudara sebelah kiri hingga ke area ketiak lakukan gerakan atas-bawah, gerakan lingkaran dan lurus dari arah tepi payudara ke puting dan sebaliknya. Ulangi gerakan yang sama pada payudara kanan.

5. Cubit kedua puting. Cermati bila ada cairan yang keluar dari puting. Berkonsultasilah dengan dokter seandainya itu terjadi.

6. Pada posisi tiduran, letakan bantal dibawah pundak kanan. Angkat lengan keatas. Cermati payudara sebelah kanan lakukan tiga pola gerakan seperti sebelumnya. Dengan menggunakan ujung-ujung jari, tekan-tekan seluruh bagian payudara hingga sekitar ketiak.

Sedangkan untuk kanker leher rahim antara lain inspeksi visual dengan asam asetat ( IVA), papsmear, HPV DNA.

Deteksi dini IVA dan SADANIS dapat dilakukan di Puskesmas ataupun fasilitas kesehatan tingkat pertama, termasuk klinik swasta , praktek mandiri, untuk melakukan pemeriksaan IVA minimal setahun sekali bagi wanita yang sudah menikah sedangkan untuk SADANIS dianjurkan setahun sekali untuk wanita yang berusia 40 tahun keatas dan tiga tahun sekali untuk wanita 20 - 30 tahun.


Saat ini memang beberapa penyakit kanker bisa disembuhkan tergantung dari tingkat stadium serta tingkat keparahannya dan tindakan yang dilakukan asalkan cepat dalam menangani penyakit kanker salah satunya rumah sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang menyediakan fasilitas perlatan canggih dalam menangani penyakit kanker, ujar Prof Dr dr Soehartati A Gondhowiardjo, Sp.Rad(K)OnkRad 

Maka itu mulailah dari sekarang dengan menerapkan gaya hidup sehat. Makan-makanan sehat dan bermanfaat yang memang dibutuhkan tubuh lalu juga rutin berolahraga.

Pentingnya informasi tentang kesehatan seperti media sosial P2PTM Kemenkes RI sangat diperlukan sebagai referensi untuk menjaga kesehatan kita karena penyakit itu bisa terjadi kapan saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar