Kamis, 24 Februari 2022

Cegah Stunting dan Obesitas Sejak Dini

 

Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa perkembangan fisik maupun psikisnya maka itu memerlukan asupan gizi yang seimbang.

Usia remaja dimana sedang dalam masa produktif karena pada masa remaja banyak hal yang menyenangkan yang bisa dilakukan seperti mengedukasi kepada masyarakat ataupun kegiatan positif lainnya yang tentu sangat berguna untuk bangsa Indonesia dan masyarakat.

Terkadang terlalu sibuk mereka sampai melupakan makan ataupun suka jajan sembarangan sehingga terkendala masa pertumbuhan seperti obesitas.

Hal ini yang perlu di perhatian bagi orang tua dalam agar mengkontrol pola makan untuk memenuhi asupan gizi sehingga mereka tubuh tetap fit dan terhindar dari berbagai macam penyakit. 

Maka itulah bertepatan dengan Hari Gizi Nasional merupakan momen penting untuk meningkatkan kepedulian dari berbagai pihak bersama membangun masyarakat sehat melalui gizi seimbang.


Hari Gizi Nasional yang ke 62 diperingati setiap tanggal 25 Januari dan setiap tahun dengan tema yang selalu berbeda-beda. 

Tema Hari Gizi Nasional yang ke 62 adalah Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas. Hal ini dilatarbelakangi oleh upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia menghadapi stunting dan obesitas.

Stunting dan Obesitas adalah masalah yang serius jangka waktu pendek atau panjang sehingga akan menjadi indikator pembangunan kesehatan bangsa yang berpengaruh terhadap kualitas generasi penerus.

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kurang gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan dibawah standar.

Stunting pada anak menyebabkan terganggu perkembangan otak anak, metabolisme tubuh dan perkembangan fisik.

Obesitas merupakan faktor resiko penyakit tidak menular seperti penyakit jantung koroner, diabetes, dan hipertensi.

Penyebab obesitas seperti tidurnya kurang, olahraga jarang, pola makan yang tidak seimbang, stress.

Obesitas tidak hanya di derita oleh orang dewasa tapi juga balita dapat berisiko obesitas seperti berdasarkan Riskesdas 2018 Prevalensi obesitas pada balita sebanyak 3,8% dan obesitas pada usia 18 tahun keatas sebesar 21,8% . 

Maka itu perbaikan gizi lebih diarahkan pada gizi seimbang sebagai solusi menurunkan stunting dan obesitas.




Karena itu dalam webinar hari gizi nasional yang diadakan tanggal 17 Februari 2022 yang menghadirkan Nazhif Ghifari S.Gz, M.Si menyampaikan untuk menerapkan pola makan sehat yakni harus mengandung protein rendah lemak, karbohidrat, cukup serat dan air putih, susu rendah lemak serta pilih lemak yang baik. Ia juga menyarankan untuk membatasi gula, garam, dan lemak dalam makanan sehari-hari.

Selain itu juga harus berolahraga meskipun masa pandemi kita tetap bisa berolahraga di rumah. olahraga bisa apa saja tapi sebaiknya kombinasi dengan olahraga kardio strengthen atau penguatan otot, olahraga yang dapat dilakukan minimal 3 minggu sekali.

Dalam hal ini untuk menangani permasalahan stunting dan obesitas bukan hanya tanggung jawab pemerintah tapi semua pihak yang terkait untuk mencegah terjadinya stunting dan obesitas.

Salah satunya mengedukasi kepada masyarakat agar lebih awner dalam memberikan asupan gizi dan nutrisi pada anak.






Seperti halnya yang telah dilakukan oleh Tanoto Foundation mengajak remaja untuk berkontribusi langsung dalam penanganan stunting dan obesitas dengan melakukan berbagai kegiatan yang diadakan oleh Tanoto foundation seperti mengadakan writing competition, penerbitan buku, video contest dan masih banyak yang lainnya, ujar Melinda Mastan S.Gz selaku Grant Officer Tanoto Foundation.

Hal ini dilakukan agar makin banyak lagi yang awner terhadap kesehatan serta berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam mensosialisasikan perilaku hidup sehat.