Jumat, 08 September 2023

Teman Autis Jadi Jembatan Informasi Untuk Orang Tua

 

Setiap Rumah Tangga pasti mendambakan kehadiran buah hati terutama bagi mereka yang sudah lama berumah tangga tapi belum dikaruniai seorang anak. Mereka telah berusaha dengan melakukan konsultasi dokter, urut rahim, bahkan melakukan program promil, dan berdoa, semua itu dilakukan agar mempunyai keturunan atau anak. 

Hal ini pernah dialami Tetangga aku yang telah lama berumah tangga dan alhamdulillah setelah mereka berusaha akhirnya mereka punya anak tentu mereka senang banget karena sebentar lagi mereka akan mempunyai anak dan akhirnya lahirlah si buah hati tapi mereka sedikit sedih anak mereka autisme.

Tentunya kejadian tersebut membuat mereka perasaan bercampur aduk antara suka dan duka karena melihat kondisi anak yang autisme. Anak autisme indentik dengan idiot bahkan menjadi bahan ejekan orang-orang hal tersebut lah yang menjadi orang tua harus kuat dan memberikan sport kepada anak yang autisme. 



Autisme adalah kelainan fungsi otak dan saraf yang cukup kompleks sehingga memengaruhi perilaku serta proses berpikir. Autisme mencakup gangguan dalam segala aspek mulai dari sosial, bahasa, serta komunikasi secara verbal maupun non verbal.

Autisme dapat terdeteksi pada masa kanak-kanak dan berlangsung selama seumur hidup. Meski begitu autisme bukanlah suatu penyakit tapi suatu kondisi dimana otak sedang bekerja dengan cara yang berbeda dari orang lain.

Ada beberapa jenis autisme di antaranya adalah sindrom Asperger, gangguan autistik, gangguan perkembangan pervasif, dan childhood disintegrative disorder. 

Gejala Autisme berbeda-beda tergantung dari tingkat keparahan. Namun ada beberapa gejala yang umum dialami oleh pengidap autisme adalah:

1. Kesulitan berinteraksi dan komunikasi dengan orang lain. 

2. Sulit memahami pikiran dan perasaan orang lain.

3. Merasa tidak nyaman bahkan bisa menyebabkan stres misalnya lampu yang terlalu terang atau suara yang keras. 

4. Membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa menerima dan memahami suatu informasi. 

5. Melakukan hal yang sama sampai berulang kali misalnya membuka pintu berulang kali. 

6. Merasa kesal dan cemas ketika menghadapi situasi yang mereka masih asing misalnya saat berada di keramaian atau bertemu orang baru. 

Apakah Autisme Bisa Sembuh?

Autisme adalah kondisi yang tidak dapat disembuhkan. Meski begitu ada beberapa metode yang bisa dilakukan untuk membantu pengidap anak autisme agar lebih mudah dalam menyesuaikan diri misalnya dengan melakukan terapi perilaku dan komunikasi.

Di samping itu ada beberapa gaya hidup yang dapat diterapkan untuk membantu menangani autis adalah:

1. Membuat rutinitas yang bermanfaat dan teratur di rumah. 

2. Mengonsumsi obat sesuai dengan anjuran dokter. 

3. Memenuhi kebutuhan pasien sesuai dengan kondisinya. 

4. Mengikuti komunitas autis. 

Merawat pengidap autisme bukanlah hal yang mudah salah satunya bergabung Teman Autis sebuah situs website yang memberikan informasi tentang autisme agar masyarakat Indonesia terutama yang mempunyai keluarga pengindap autisme supaya bisa mendapatkan informasi yang terpercaya tentang autisme.

Dok. Instagram teman autis



Kemunculan Alvina Christianity selalu co founder Teman Autis membawa dampak positif bagi masyarakat Indonesia sebagai jembatan edukasi dan informasi seputar autisme sehingga nantinya anak autisme dapat berkembang dengan maksimal. 

Dengan adanya Teman Autis  diharapkan menjadi salah satu cara mensosialisasikan ke masyarakat umum bahwa autisme bukanlah penyakit dan tidak menular. Dengan adanya sosialisasi maka akan tercipta diskusi yang diharapkan bisa membuat lebih banyak orang untuk mau mengenal dan mengerti tentang individu dengan diagnosa autisme. 
   
Ketika masyarakat umum lebih mengerti tentang autisme maka tidak ada lagi orang tua dengan anak autisme cenderung malu akan keadaan anaknya sehingga mereka dapat merawat anaknya yang autisme dengan penuh kasih sayang dan nantinya anak autisme dapat berkembang dengan maksimal.

Rabu, 02 Agustus 2023

Cara Menghadapi Pasangan yang Mengalami Disfungsi Ereksi: Panduan untuk Wanita

Disfungsi ereksi adalah masalah yang dapat mempengaruhi hubungan intim antara pasangan. Ketika seorang pria mengalami kesulitan mencapai atau mempertahankan ereksi, hal ini dapat menimbulkan stres dan frustrasi baik bagi dirinya maupun pasangannya. Bagi wanita yang memiliki pasangan dengan disfungsi ereksi, penting untuk menghadapinya dengan pemahaman, dukungan, dan komunikasi yang baik. disfungsi ereksi tentu saja ini bukan hanya masalah kemesraan di atas ranjang tapi juga kesehatan dari yang bersangkutan.





Disfungsi ereksi sangat rentan dialami oleh pria dari usia 30 tahun. Presentasenya ada sekitar 2% pria berusia 30 tahun yang mengalami, dan 50% dialami oleh pria berumur 80 tahun.  Penyakit disfungsi ereksi muncul akibat pola hidup yang tidak sehat, obesitas, hipertensi, merokok dan minuman yang beralkohol.

Artikel ini akan memberikan panduan untuk wanita dalam menghadapi pasangan yang mengalami disfungsi ereksi.

1. Pahami bahwa Disfungsi Ereksi Bukanlah Kesalahan Anda:

Penting untuk menyadari bahwa disfungsi ereksi bukanlah kesalahan Anda sebagai pasangan. Masalah ini biasanya disebabkan oleh faktor fisik atau psikologis yang kompleks dan bukan karena kurangnya ketertarikan atau kecintaan dari pasangan. Jangan menyalahkan diri sendiri atau merasa tidak cukup menarik.

2. Jaga Komunikasi Terbuka

Bicaralah dengan pasangan tentang disfungsi ereksi secara terbuka dan jujur. Dengan berkomunikasi, Anda dapat saling memahami perasaan, kekhawatiran, dan harapan satu sama lain. Ajukan pertanyaan dengan penuh empati, dengarkan dengan baik, dan berikan dukungan yang diperlukan. Pastikan pasangan Anda tahu bahwa Anda berada di sisi mereka dan siap mendukung mereka melalui kesulitan ini. 

Menurut ahli komunikasi terbuka adalah kunci dari hubungan yang baik maka itu diperlukan komunikasi baik juga bisa melindungi hubungan Anda dari masalah yang diakibatkan oleh disfungsi ereksi.

3. Hindari Menekan atau Membuat Pasangan Merasa Buruk:

Jaga sikap yang positif dan hindari menekan pasangan terkait disfungsi ereksi. Hindari mengomentari atau mengkritik performa seksual mereka. Hal ini hanya akan meningkatkan tekanan dan membuat pasangan merasa buruk tentang dirinya sendiri. Ingatlah bahwa keintiman seksual melibatkan kedua pasangan, dan bukan hanya tanggung jawab satu pihak. 

4. Edukasi tentang Disfungsi Ereksi: 

Mendapatkan pengetahuan tentang disfungsi ereksi dapat membantu Anda memahami kondisi yang dialami pasangan. Cari tahu tentang faktor-faktor penyebab, pengobatan yang tersedia, dan cara-cara mengelola disfungsi ereksi. Dengan pengetahuan ini, Anda dapat membantu pasangan untuk mencari solusi yang tepat dan memberikan dukungan yang sesuai. 

5. Bersikap Sabar dan Menerima Perubahan: 

Disfungsi ereksi dapat menjadi perjalanan yang panjang dan penuh tantangan. Bersikaplah sabar dan realistis dalam harapan Anda. Perubahan mungkin diperlukan dalam pola hubungan intim Anda, seperti fokus pada keintiman non-seksual, eksplorasi bentuk keintiman lainnya, atau memperluas pengalaman intim secara keseluruhan. Terima bahwa proses ini membutuhkan waktu dan upaya bersama.

6. Dukung Pasangan dalam Pencarian Solusi: 

Bantu pasangan Anda untuk mencari solusi yang tepat untuk mengatasi disfungsi ereksi. Dukung mereka dalam berkonsultasi dengan dokter atau spesialis yang kompeten di bidang ini. Jika pasangan Anda mempertimbangkan pengobatan, dorong mereka untuk mendapatkan perawatan yang sesuai dan temani mereka dalam proses tersebut.

7. Memberikan Obat Disfungsi Ereksi Terbaik

Seperti kita ketahui bahwa disfungsi ereksi dapat disembuhkan tentunya dengan memberikan obat disfungsi ereksi terbaik yang tentunya harus sesuatu dengan petunjuk dokter agar untuk minimalisir efek samping. 





Obat disfungsi ereksi terbaik seperti Viagra, Cialis, dan Levitra tidak menyebabkan ketergantungan fisik karena berbeda dengan obat-obatan terlarang yang memiliki potensi menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis.

Obat disfungsi ereksi bekerja dengan meningkatkan aliran darah ke penis dan membantu memperbaiki fungsi ereksi secara sementara. 

Selain itu juga ada pilihan pengobatan lain yang dapat dipertimbangkan, seperti terapi perilaku atau pengobatan non-obat untuk mengatasi disfungsi ereksi. Dengan Terapi dapat membantu meningkatkan fungsi ereksi secara alami tanpa perlu bergantung pada obat-obatan.

Jadi bila kita terutama perempuan cara untuk menghadapi pasangan yang mengalami disfungsi ereksi yaitu dibutuhkan pemahaman, komunikasi yang baik, dan dukungan emosional. Ingatlah bahwa disfungsi ereksi bukanlah kesalahan Anda atau pasangan. Dengan pendekatan yang sabar, penuh empati, dan kolaboratif, Anda dapat membantu pasangan Anda menghadapi tantangan ini bersama-sama. Tetap terbuka terhadap perubahan dan jadilah tim yang saling mendukung dalam mencari solusi yang tepat untuk meningkatkan kehidupan intim Anda.

Rabu, 03 Mei 2023

Tips Mengatasi Disfungsi Ereksi Pada Pria

 

Sebagian masyarakat awam bahkan pasangan suami istri tidak mau untuk membicarakan mengenai hubungan seksual karena kerap kali dianggap sesuatu hal yang tabu dan bersifat privasi. Perlu diketahui salah satu faktor yang menjamin hubungan harmoni suatu rumah tangga ialah hubungan seksual. Apabila hubungan seksual yang terjadi tidak memuaskan maka akan timbul keretakan pada suatu rumah tangga pun yang tidak bisa terelakkan salah satunya disfungsi ereksi yang bisa berakibatkan sulitnya mendapatkan keturunan maka itu sebisa mungkin harus mengetahui cara menghadapi pria disfungsi ereksi yang terjadi pasanganmu.






Disfungsi ereksi atau dikenal dengan lemah syahwat adalah ketidakmampuan seorang laki-laki untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk berhubungan seksual.

Disfungsi ereksi merupakan masalah yang tak pernah habis dibicarakan banyak orang. Bukan cuma laki-laki tapi juga masalah ini berkaitan dengan perempuan. 

Untuk itu terlebih dahulu perempuan harus mengetahui fakta tentang difungsi ereksi diantaranya : 

1. Alasan kesehatan di balik Difungsi ereksi 

Ereksi merupakan kombinasi gairah pada fisik dan mental dapat mempengaruhi kesehatan fisik.

Masalah kardiovaskular bisa menyebabkan disfungsi pada lapisan dalam pembuluh darah termasuk ke alat kelamin sebab adanya tekanan darah tinggi dan diabetes yang bisa mengganggu aliran darah ke penis dan juga perubahan sistem endokrin seperti penurunan produksi testosteron karena faktor usia, genetika, atau obesitas.

2. Disfungsi ereksi bukan hal langka 

Berdasarkan penelitian bahwa sekitar 30 persen pria berusia dibawah 40 tahun dan 20 persen semua kelompok usia mengalami kesulitan dalam mencapai atau mempertahankan ereksi.

Ketika pria mengabaikan untuk mendiskusikannya dengan pasangannya maka akan berdampak buruk terdapat kondisinya seperti stress, merasakan kecemasan dan lain-lain.

3. Disfungsi ereksi bisa diobati

Cara mengobati pria difungsi ereksi dengan obat-obatan dan Pengobatan bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kondisinya jadi jangan khawatir disfungsi ereksi bisa diobati

4. Kenali disfungsi ereksi

Untuk itu harus mengetahui penyebab disfungsi ereksi dan pemilihan obat untuk itu terlebih dahulu harus berkonsultasi agar dapat memilih pengobatan yang paling cocok

5. Jangan pernah menyalahkan 

Perempuan mungkin merasa bahwa mereka adalah bagian dari masalah disfungsi ereksi dan tersinggung ketika pasangannya mengalami Disfungsi ereksi kebanyakan kasus seperti adanya alasan fisik atau emosional untuk Disfungsi ereksi yang tidak ada hubungannya dengan pasangan.

Salah satu cara menghadapi pria disfungsi ereksi dimana perempuan sebagai pasangan perlu juga ikut saat kunjungan dengan dokter, mengajukan pertanyaan, dan berperan aktif dalam proses pengobatan serta juga komunikasi yang terbuka dan jujur bersama pasangan

Disfungsi ereksi terjadi pada pria dengan beberapa kondisi berikut: 

- pria lansia
- memiliki penyakit diabetes atau tekanan darah tinggi
- Pernah mengalami cedera pada sumsum tulang belakang 
- konsumsi obat tekanan darah
- depresi atau stres 
- kelebihan berat badan atau obesitas 
- kebiasaan merokok

cara mengatasi disfungsi ereksi dapat berupa perubahan gaya hidup diantaranya : 

1. Diet 

Mengkonsumsi seperti kacang, sayur dan lain-lain dapat menjaga fungsi seksual dan mengurangi disfungsi ereksi

2. Tidur cukup

orang yang mengalami masalah tidur berisiko terkena masalah kesehatan organ intim, seperti disfungsi ereksi maka itu harus tidur yang cukup yaitu 7-8 jam

3. Penurunkan berat badan

Berat badan berlebih atau obesitas merupakan salah satu faktor yang menyebabkan disfungsi ereksi maka dari itu cobalah untuk menurunkan berat badan dengan diet dan olahraga.

4. Psikoterapi 

Masalah fisik dan psikologis seperti tekanan pekerjaan atau trauma seksual bisa menyebabkan disfungsi ereksi. Pria mengalami disfungsi ereksi bisa menjadi beban mental, termasuk masalah emosional serta hilangnya rasa percaya diri maka itu perlu berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater .

5. Berhenti merokok

Merokok adalah kebiasaan yang mungkin berpengaruh dalam meningkatkan risiko disfungsi ereksi maka itu berhenti merokok memiliki potensi tidak hanya berguna untuk mengatasi disfungsi ereksi, namun juga bermanfaat dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan.

6. Minum obat

Cara mengobati pria disfungsi ereksi dengan memberikan obat Ericfil salah satu obat yang berbentuk tablet yang membantu mengatasi masalah seksual yang terdapat pada pria seperti disfungsi ereksi dan impotensi. Ericfil juga mengandung zat aktif sildena fil sitrat. 







Ericfil di produksi oleh laboratorium Novell Pharmaceutical yang ada di Indonesia. Jadi sudah pasti ini produk terpercaya dan kualitasnya tidak usah diragukan lagi. 

Oh iya selain itu Ericfil dalam kemasan box jadi 1 box isinya 1 strip masing-masing 4 tablet karena obat ini obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter dan dosisnya berbeda-beda setiap individu. 

Serta harganya juga sangat terjangkau dan bisa beli di apotik terdekat. 

Selain itu juga dapat mengobati disfungsi ereksi tapi juga bisa mencegah penyakit jantung karena tablet ini mengandung Sildenafil sitrat memiliki risiko 25% lebih rendah terserang penyakit jantung fatal dibandingkan pria yang tidak mengonsumsi obat disfungsi ereksi. 

Jadi cara menghadapi pria disfungsi ereksi mencari solusi bersama dan memberikan yang terbaik untuk kesembuhan dengan memberikan obat ereksi terbaik dan juga pentingnya pendidikan hubungan seks agar permasalahan hubungan seks bisa segera ditangani.