Minggu, 31 Oktober 2021

Dokter Pahlawan Berjuang Hingga Berakhirnya Pandemi

Diperingati setiap tanggal 24 Oktober setiap tahunnya, Hari Dokter Nasional (HDN) pada tahun ini merupakan hari dokter nasional yang diperingati ke 71 kalinya.

Peringatan hari dokter nasional bertepatan dengan terbentuknya Ikatan Dokter Indonesia yaitu pada 24 Oktober 1950 setelah melalui fase yang cukup panjang ditengah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tidak hanya berjuang untuk memerangi penyakit ditengah penjajahan dan keterbatasan fasilitas kesehatan, para dokter di Indonesia pada masa tersebut juga berjuang untuk memajukan Indonesia, salah satunya dengan memajukan bidang pendidikan dengan mendirikan organisasi Boedi Oetomo.

Pada peringatan hari dokter nasional tahun 2021 dimana perjuangan para dokter kali ini menghadapi tantangan baru yaitu adanya pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum dapat diperkirakan kapan berakhirnya. Bukanlah sebuah hal yang mudah bagi para dokter untuk menjalani tugasnya masa pandemi dimana angka rasio jumlah dokter di Indonesia terbilang sangat rendah yakni sebesar 0,4 per 1.000 penduduk yang artinya terdapat 4 dokter untuk melayani 10.000 penduduk. Jumlahnya makin mengkhawatirkan karena pandemi Covid-19 sehingga berdampak pelayanan kurang optimal.




dr Ardiansyah dari IDI menyatakan bahwa rasio yang ideal berdasarkan rekomendasi WHO adalah 1 per 1000. Sementara jumlah dokter umum di angka 150 ribuan. 

Dibandingkan dengan jumlah penduduk di Indonesia mencapai 250 juta maka angka rasio 0,5 sampai 0,6 masih rendah dibandingkan dengan negara berkembang yang sudah mencapai angka rasio 1.

Sementara jumlah dokter yang dibutuhkan sebanyak 270 ribu karena dilihat dari sistem pendidikan kedokteran untuk mendapatkan gelar sarjana membutuhkan waktu 3 sampai 4 tahun. jadi setiap tahun 12 - 13 ribu lulusan sarjana kedokteran sehingga diharapkan dalam waktu 5 sampai 6 tahun kedepan bisa mencapai rasio sesuai dengan rekomendasi WHO.

Salah seorang dokter yang saya jumpai pada awal maret lalu bertugas di RSDC Wisma Atlet menyatakan bahwa menjadi petugas kesehatan dalam penanganan Covid-19 membuatnya mengalami rasa cemas, gelisah, takut, bahkan mengalami kelelahan dan penurunan berat badan.

Perasaan yang sama juga dirasakan oleh dokter lain yang menjadi relawan di RSDC Wisma Atlet. Karena ada merasa khawatir takut akan tertular Covid-19, namun berusaha menguatkan diri dan menanamkan dalam hati bahwa hal tersebut adalah risiko atas pilihan yang telah dia ambil untuk menjadi relawan penanganan Covid-19. Covid-19 bahkan hampir dua ribu telah merenggut nyawa dokter di Indonesia. 

Menjalankan tugasnya dalam menangani pasien Covid-19, para dokter dan tenaga kesehatan lainnya wajib menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) khusus ketika bertugas sehingga mereka harus menahan diri untuk tidak buang air kecil dan besar, serta makan dan minum selama 8 jam atau lebih. 

Tantangan tersebut tidak menyurutkan tekad para dokter di Indonesia untuk terus berjuang melawan pandemi Covid-19, tidak hanya berjuang untuk menangani para pasien Covid-19 secara langsung, namun berjuang pula untuk dilengkapi juga dengan berbagai ilmu pengetahuan terbaru di bidang kedokteran mengenai cara tepat menangani Covid-19 sebagai wujud nyata dari sumpah yang telah diikrarkan ketika menjadi seorang dokter yaitu bersumpah untuk membaktikan hidup guna kepentingan perikemanusiaan. 

Para dokter masih terus berjuang melawan pandemi Covid-19 hingga saat ini bersama tenaga kesehatan lainnya dengan memotivasi diri sendiri untuk berkerja sebaik mungkin karena memang sudah konsekuensi dalam berkerja dan berharap pandemi ini cepat berakhir.

Dukungan dari semua pihak terus berdatangan buat mereka dalam melakukan pekerjaan sebagai dokter, seperti :

1. Berdoa untuk keselamatan para medis

Doa adalah salah satu cara untuk meminta perlindungan dari Allah untuk para medis untuk keselamatan agar mereka bisa menjalankan tugasnya dengan baik.

2. Kirimkan karangan bunga

Kirim bunga tidak hanya kepada pacar tapi juga buat para dokter karena bunga juga sebagai simbol kasih sayang dan kelembutan dengan mengirim karangan bunga kepada para dokter akan membangkitkan semangat mereka dalam bekerja.

3. Sumbang alat perlindungan diri 

Belilah alat perlindungan diri (APD) seperti masker, sarung tangan, atau hand sanitizer dan kirimkan untuk para dokter karena APD ini amat dibutuhkan mereka saat merawat pasien covid.

4. Donasi untuk para dokter

Sekarang ini gerakan berdonasi APD untuk tim medis gencar dilakukan para semua pihak dengan memanfaatkan platform yang ada atau lembaga yang kredibel.

Yang nantinya mereka akan mengirim APD kepada para dokter yang berada di garda depan.

5. Tetap dirumah aja 

Dengan Anda tetap dirumah aja sama halnya ikut memutus rantai penularan virus corona dengan menjaga kebersihan tangan dan lingkungan sekitar, dan anda tetap sehat, maka anda akan meringankan beban para dokter.



Selain itu penanganan penyakit kusta juga menjadi terkendala di masa pandemi maka itu perlu ada jemput bola ke rumah pasien yang tentunya tetap menerapkan prokes agar pasien tetap mendapatkan pelayanan yang optimal, ujar dr Udeng Daman selalu Technical Advisor NLR Indonesia.

Maka itu setiap puskesmas harus mengadakan mapping kesehatan terutama mengenai kusta. 

Untuk mewujudkan bebas kusta di Indonesia maka  kerjasama dari pemerintah,  organisasi dalam melakukan strategis yaitu :

1. Zero Transmission ( menghentikan transmisi) 

2. Zero Disability ( mencegah kecacatan pada penderitaan kusta) 

3. Zero  Exclucution ( mencegah stigma) 


Dengan Dukungan dan peran aktif dari seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah sebagai ikhtiarkan untuk menyelamatkan semuanya. 

Selamat menjalankan tugas, jaga stamina, tetap semangat dan solid untuk menuntaskan perjuangan menghadapi covid 19.

Sabtu, 16 Oktober 2021

Kreatif dan Bijak Dalam Menggunakan Media Sosial

Teknologi sangat peran penting dalam kegiatan sehari-hari maka itu teknologi terus berkembang pesat dengan beraneka ragam seperti media sosial, blog dan lain-lain tentunya dengan kehadiran teknologi ini sangat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat baik usia tua ataupun muda dan pekerja.



Apalagi Pengguna teknologi dari tahun ke tahun terus meningkat hal itu karena kecanggihan dari teknologi yang terus berinovasi sehingga dapat memberikan  informasi berita yang akurat.

Di masa pademi sekarang banyak kegiatan yang menggunakan teknologi seperti pjj ataupun wfh dan kegiatan-kegiatan sehari seperti belanja online, pemasaran produk dan lain-lain.

Dengan menggunakan teknologi di masa pandemi kita jadi lebih berkreatifitas dalam pekerjaan seperti menggunakan media sosial untuk membuat konten-konten ataupun tulisan blog agar bisa menarik perhatian pembaca untuk berkunjung ke media sosial kita.




Dalam pembuatan konten tentunya harus mempunyai etika yang harus diperhatikan : 

1. Penggunaan bahasa. 

Dalam penulis konten harus menggunakan bahasa yang baik dan benar agar setidaknya ketika seseorang membaca tulisan tersebut dapat memahami apa yang ingin disampaikan.

2. Menghargai orang lain. 

Sikap menghargai orang lain tidak hanya di tunjukkan pada saat berkomunikasi secara langsung tapi juga dalam media sosial dengan berinteraksi yang hangat diskusi informatif dan tidak hanya sekedar berdasarkan pendapat.

Dengan adanya saling berinteraksi media sosial akan lebih produktif dan tidak bersifat negatif.

3. Kontrol konten. 

Setiap pemilik akun media sosial harus mengkontrol konten yang di unggah agar orang dapat melihatnya dengan enak.

4. Over posting. 

Over posting akan menggangu pembaca maka itu sebaiknya mengkontrol jumlah yang akan diunggah. 

5. Preferensi bukan Plagisme. 

Setiap pemilik akun tentunya memiliki karakter dan indentik yang kuat dalam bermedia sosial maka itu harus memiliki preferensi konten yang luas sehingga memiliki mangsa pasar masing-masing.

Dengan beretika yang benar dalam menggunakan media sosial tentunya akan memberikan manfaat yaitu :

1. Konektivitas. 

Dengan Konektivitas kita dapat berjumpa banyak orang tidak ada terbatas jarak yang ada.

 2. Pendidikan

Dengan media sosial kita juga mendapatkan ilmu terdiri dari berbagai bidang sehingga menambah pengetahuan. 

3. Bantuan. 

Media sosial dapat membantu bagi yang sedang membutuhkan bantuan melalui menyebarkan informasi seperti donasi ke berbagai wilayah sehingga hal ini bisa mengundang empati orang lain untuk turut membantu seseorang atau lembaga sosial yang membutuhkannya.

4. Informasi. 

Walaupun tidak memperhatikan berita Televisi dan radio tapi kita bisa mendapatkan informasi melalui media sosial.

5. Promosi. 

Media sosial mempunyai peran penting dalam membantu mempromosikan jualan yang tentunya konten yang kreatif agar dapat menarik pembeli.

6. Inovasi. 

Dengan media sosial membuat seseorang untuk melakukan inovasi yang dihubungkan dengan profesi masing-masing.

7. Membantu memerangi kejahatan. 

Media sosial dapat memberikan manfaat untuk memerangi kejahatan yang ada misalnya terdapat buronan yang lari dengan menyebarkan fotonya di media sosial sehingga membantu aparat untuk mencarinya dan ketika seseorang melihatnya dapat melaporkannya. 

8. Membangun komunitas. 

Media sosial dapat membangun komunitas berdasarkan berbagai hal seperti mempunyai kesukaan yang sama.

Sekian banyak dari manfaat yang dimiliki media sosial tidaklah heran telah menyebabkan media sosial menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat kini. 

Oleh karena itu kita sebagai masyarakat haruslah bijak dan kreatif dalam menggunakan setiap peran media sosial yang tentu saja menjadikan hal positif dan bermanfaat di masa pandemi.