Sabtu, 09 November 2019

Gelorakan Semangat Pancasila

Indonesia adalah sebuah bangsa yang plural. Layaknya pohon, Indonesia adalah sebuah pohon besar dan berkembang diatas akar serabut.

Akar serabut itu serupa realitas yang membentuk Indonesia, yakin kebhenikaan atau pluralitas. Bangsa ini lahir dan tumbuh besar dari kemajemukan, yaitu agama, etis, budaya, bahasa dan lain sebagainya. 

Bangsa yang besar adalah bangsa yang pandai penyematan arsipnya, maka simpanlah itu, ujar Bapak Dr. M. Taufik, M.Si selaku Plt. Kepala ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia) di Acara Seminar dengan tema 'Bersatu Untuk Maju' di Gedung ARSIP RI Jalan Ampera Raya No. 7 Cilandak Timur Pasar Minggu Jakarta Selatan. 

Belajar dari sejarah, Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia melalui proses yang tidak sederhana, banyak gagasan muncul dari pendiri bangsa khususnya yang tergabung dalam badan penyelidik usaha persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Namun demikian, berbagai gagasan yang berbeda-beda tersebut berakhir tatkala Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, proses yang sudah semestinya menjadi teladan bangsa Indonesia. 

Pancasila sesungguhnya  adalah ideologi "keselamatan" yang dapat diterima oleh semua pihak sebagai cermin kekuatan nasionalisme dan religius bangsa ini, yang tidak membeda-bedakan unsur keberagamaan masyarakat.

Kita sejatinya hanyalah generasi penikmat kemerdekaan, berbeda dengan pendahulu kita yang berdarah - darah memperjuangkan kemerdekaan. 

Menyadari bahwa pancasila merupakan ideologi penyelamatan bagi bangsa ini. Maka Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri memperagakan "salam pancasila" yang diajarkan oleh Proklamator Ir.Soekarno.


Salam Pancasila adalah salam nasional bangsa Indonesia yang diputuskan melalui maklumat pemerintah tanggal 31 Agustus 1945. Berikut tata cara salam pancasila yang diatur dalam maklumat tersebut :

1. Tangan kanan naik setinggi telinga.
2. Jari berlima bersatu yang maknanya bangsa Indonesia telah merdeka.
3. Lalu diikuti dengan suara mengguntur mengucapkan salam nasional : Merdeka. 

Makna pekik merdeka pada " Salam Pancasila" dijelaskan oleh bung Karno sebagai pekik pengingkat biasa, melainkan adalah cetusan bangsa Indonesia yang berkuasa sendiri, tanpa penjajahan, tanpa eksploitasi manusia atas manusia dan bangsa oleh bangsa lain sedikitpun.

Pekik ini menunjukkan bahwa revolusi Indonesia belum selesai menuju perwujudan Indonesia yang merdeka dan berdaulat adil dan makmur. 

Banyaknya beragam keyakinan dan budaya di republik ini, istilah “salam” sepertinya menjadi klaim sendiri-sendiri atas fanatisme kelompok atau agama. Salam merujuk pada akar katanya yang diadopsi dari bahasa Arab, “salima”, mengandung pengertian “selamat dari bahaya”.

Kata ini jelas memiliki makna yang universal yang berarti mendoakan pihak lain agar selamat dari apa pun yang akan membahayakan dirinya.

Oleh karena itu, “Salam Pancasila” adalah bentuk harapan dan keinginan agar kita senantiasa menjaga Pancasila dari bahaya ideologi lain yang tiba-tiba datang mempersoalkannya. 

Namun dengan adanya salam Pancasila sangat efektif untuk mengingatkan masyarakat tentang persaudaraan dan persatuan yang dibalut Pancasila.

Karena itu penting untuk kembali mengampanyekan Pancasila sebagai falsafah bangsa yang sudah sah dan final. 

maknai Pancasila, pemuda harus tampil sebagai teladan yang mengamalkan nilai-nilai Pancasila melalui tindakan.

Aktualiasi nilai-nilai Pancasila oleh pemuda menjadi penting di tengah kondisi bangsa hari ini. Dimana, gesekan kerap kali dimunculkan oleh kelompok-kelompok yang tidak menerima keberadaan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

Generasi penerus bangsa harus mampu memperoleh dan mencapai tujuan bahwa sila-sila dalam Pancasila adalah kesatuan yang mampu menciptakan kesejahteraan. Generasi pemuda, Pancasila harus menjadi disiplin sikap dalam tujuannya berbangsa dan bernegara.

Dengan kata lain, membumikan Pancasila berarti mendeklarasikan diri bahwa pemuda siap terlibat langsung dalam upaya Negara untuk menciptakan kehidupan yang adil, makmur dan sejahtera.

Harapannya dengan keterlibatan tersebut mampu memperteguh, memperkuat, serta berkontribusi terhadap penciptaan keindonesiaan-kebangsaan di tengah lingkaran kebinekaan.

Meminjam istilahnya Imam Nahrawi, Pancasila sebagai jalan tengah, sebagai konsensus, sebagai rumah bersama, dari keberagaman yang dianugerahkan Tuhan kepada Indonesia. Kita harus merawat dan menjaganya dengan sepenuh hati. Karena, begitu Pancasila roboh maka rumah bersama itu pun akan runtuh. 

Bagaimanapun juga Pancasila menghendaki sebuah tujuan untuk menjadikan masyarakat Indonesia berwatak religius, tetapi sekaligus lapang dada, berkomitmen kerakyatan, menjaga persatuan kebangsaan, serta mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Karenanya spirit ini harus menjadi alasan pemuda untuk memberi kontribusi nyata kepada Indonesia.

Salah satunya mengetahui sejarah revolusi dan reformasi bangsa Indonesia karena itulah mengarsipkan sejarah sangat penting agar kedepannya generasi muda mengetahui sejarah para pejuang dimasa lampau dan lebih mencintai bangsa dan akan berkontribusi untuk kemajuan bangsa dengan cara menyebarkan dan membuat konten positif yang bisa dipertanggung jawabkan di masyarakat dalam rangka semangat sumpah pemuda.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar